Ketika kita mengatakan bahwa Partai Komunis China (PKC) adalah sebuah organisasi atheis, kita mungkin hanya sebagian benar. Mengapa saya berkata begitu? Hal ini karena tujuan akhir dari atheis komunis adalah untuk memberantas teisme. Ini berarti bahwa mereka ingin mengatur keyakinan masyarakat pada Tuhan dan akhirnya memberantasnya. Kita bisa melihat bahwa ia tidak sesederhana “atheis” (tidak ber-Tuhan).
Di daratan China, Partai Komunis mengklaim bahwa mereka sedang mengatur lima agama besar. Namun, kaum atheis Komunis China bahkan tidak memiliki konsep Tuhan, bagaimana bisa mempelajari agama Tuhan atau mengaturnya.
Seorang atheis biasa memilih untuk hidup cinta damai dan sederhana, (ini adalah bentuk murni dari atheisme), dimana ia tidak mengganggu umat kepercayaan lain atau ingin memberantas mereka. Namun ini tidak terjadi di China.
Tujuan doktrin atheisme di China oleh Partai Komunis China (PKC) adalah mau mengatur kepercayaan rakyat terhadap Tuhan, dan bersikeras melakukannya. Dibawah desakan, harus ada semacam konfrontasi dengan objek yang sesuai, jika tidak, kaum Komunis China tidak memiliki nyali.
Hal-hal di dunia ini saling berhubungan. Dengan keberadaan Tuhan, ada iblis, ada Buddha begitu juga roh-roh jahat; ada keyakinan ortodoks begitu juga kultus individu. Komunis China tidak percaya pada Tuhan, tidak menyembah Buddha. Tentu tidak mungkin ada faktor-faktor keyakinan ortodoks atau gereja-gereja ortodoks. Untuk mengendalikan hati masyarakat yang percaya pada Tuhan, hal ini memaksa orang untuk mengikuti dan mengakui kultus PKC daripada Tuhan.
Setelah PKC mendirikan kekuasaannya di daratan China, ia mulai menganiaya agama. Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme dibasmi, penganut kepercayaan ortodoks dipenggal kepalanya, buku dan peralatan biara-biara dimusnahkan, biarawan dan biarawati dipaksa kawin dan kembali ke kehidupan biasa. Kemudian diatur pemuka agama palsu di bawah kepemimpinan partai komunis, yang tentu saja meskipun berjubah pemuka agama tetapi memiliki pemikiran komunis, menjadikannya sebagai agama palsu.
Kuil Buddha dan gereja-gereja kehilangan fundamental dan intisari ajaran-Nya. Di tempat-tempat mereka melekat roh jahat komunis. PKC menjadi pemimpin dari agama. Pada titik ini, berpura-pura memungkinkan orang untuk beribadah. Sesungguhnya tidak ada yang disembah disana kecuali PKC jahat.
Pada saat yang sama, orang telah dicuci otak ke dalam budaya partai. Secara keseluruhan, setelah beberapa generasi di bawah kekuasaan PKC, partai pada dasarnya telah mencapai tujuan dari pemberantasan agama sejati. Daratan telah menjadi basis populasi terbesar ateisme.
Pemulihan sifat asli rakyat Tiongkok tidak dapat mengikuti bentuk agama ortodoks di bawah aturan PKC jahat. Mereka juga kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mandiri. Bahkan, sulit bagi tubuh manusia untuk melawan roh jahat.
Ketika seseorang benar-benar berpikir tentang kembali ke watak hakikinya yang sejati, akan menjadi kekuatan menggemparkan dunia. Tanpa kekuatan ini, ia ditakdirkan dimusnahkan oleh roh-roh jahat. Dengan melepaskan komunis dan kembali ke watak hakikinya yang sejati, ia akan memperoleh bantuan dari kekuatan ilahi dan mampu menyingkirkan pengendalian kejahatan.
Dalam situasi saat ini, orang-orang dapat membaca "Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis”, mundur dari Partai Komunis dan mendengarkan fakta. Semua tindakan ini akan membantu mereka untuk kembali ke watak hakiki sejati mereka dan membawa mereka untuk masa depan lebih baik. Jangan memandang hal ini ringan semata. Mereka sangat berharga.
Di sisi lain, orang yang telah tergiur dengan perolehan sementara dan menolak untuk mundur dari partai akan menjadi korban di bawah kekuasaan jahat PKC. Mereka akhirnya akan tersingkir selama mekanisme pemurnian alam semesta. Sangat menyesal melihat nasib sengsara mereka.
Ada sebuah pepatah lama yang mengatakan "Kejahatan tidak pernah bisa bersaing dengan Keadilan". Tidak ada jalan keluar dengan mengikuti PKC jahat. (Art/asr)
Di daratan China, Partai Komunis mengklaim bahwa mereka sedang mengatur lima agama besar. Namun, kaum atheis Komunis China bahkan tidak memiliki konsep Tuhan, bagaimana bisa mempelajari agama Tuhan atau mengaturnya.
Seorang atheis biasa memilih untuk hidup cinta damai dan sederhana, (ini adalah bentuk murni dari atheisme), dimana ia tidak mengganggu umat kepercayaan lain atau ingin memberantas mereka. Namun ini tidak terjadi di China.
Tujuan doktrin atheisme di China oleh Partai Komunis China (PKC) adalah mau mengatur kepercayaan rakyat terhadap Tuhan, dan bersikeras melakukannya. Dibawah desakan, harus ada semacam konfrontasi dengan objek yang sesuai, jika tidak, kaum Komunis China tidak memiliki nyali.
Hal-hal di dunia ini saling berhubungan. Dengan keberadaan Tuhan, ada iblis, ada Buddha begitu juga roh-roh jahat; ada keyakinan ortodoks begitu juga kultus individu. Komunis China tidak percaya pada Tuhan, tidak menyembah Buddha. Tentu tidak mungkin ada faktor-faktor keyakinan ortodoks atau gereja-gereja ortodoks. Untuk mengendalikan hati masyarakat yang percaya pada Tuhan, hal ini memaksa orang untuk mengikuti dan mengakui kultus PKC daripada Tuhan.
Setelah PKC mendirikan kekuasaannya di daratan China, ia mulai menganiaya agama. Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme dibasmi, penganut kepercayaan ortodoks dipenggal kepalanya, buku dan peralatan biara-biara dimusnahkan, biarawan dan biarawati dipaksa kawin dan kembali ke kehidupan biasa. Kemudian diatur pemuka agama palsu di bawah kepemimpinan partai komunis, yang tentu saja meskipun berjubah pemuka agama tetapi memiliki pemikiran komunis, menjadikannya sebagai agama palsu.
Kuil Buddha dan gereja-gereja kehilangan fundamental dan intisari ajaran-Nya. Di tempat-tempat mereka melekat roh jahat komunis. PKC menjadi pemimpin dari agama. Pada titik ini, berpura-pura memungkinkan orang untuk beribadah. Sesungguhnya tidak ada yang disembah disana kecuali PKC jahat.
Pada saat yang sama, orang telah dicuci otak ke dalam budaya partai. Secara keseluruhan, setelah beberapa generasi di bawah kekuasaan PKC, partai pada dasarnya telah mencapai tujuan dari pemberantasan agama sejati. Daratan telah menjadi basis populasi terbesar ateisme.
Pemulihan sifat asli rakyat Tiongkok tidak dapat mengikuti bentuk agama ortodoks di bawah aturan PKC jahat. Mereka juga kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mandiri. Bahkan, sulit bagi tubuh manusia untuk melawan roh jahat.
Ketika seseorang benar-benar berpikir tentang kembali ke watak hakikinya yang sejati, akan menjadi kekuatan menggemparkan dunia. Tanpa kekuatan ini, ia ditakdirkan dimusnahkan oleh roh-roh jahat. Dengan melepaskan komunis dan kembali ke watak hakikinya yang sejati, ia akan memperoleh bantuan dari kekuatan ilahi dan mampu menyingkirkan pengendalian kejahatan.
Dalam situasi saat ini, orang-orang dapat membaca "Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis”, mundur dari Partai Komunis dan mendengarkan fakta. Semua tindakan ini akan membantu mereka untuk kembali ke watak hakiki sejati mereka dan membawa mereka untuk masa depan lebih baik. Jangan memandang hal ini ringan semata. Mereka sangat berharga.
Di sisi lain, orang yang telah tergiur dengan perolehan sementara dan menolak untuk mundur dari partai akan menjadi korban di bawah kekuasaan jahat PKC. Mereka akhirnya akan tersingkir selama mekanisme pemurnian alam semesta. Sangat menyesal melihat nasib sengsara mereka.
Ada sebuah pepatah lama yang mengatakan "Kejahatan tidak pernah bisa bersaing dengan Keadilan". Tidak ada jalan keluar dengan mengikuti PKC jahat. (Art/asr)
Sumber: http://erabaru.net/opini/65-opini/29731-komunis-tiongkok-tidak-sekedar-atheis