Benda angkasa seluas 460 kaki yang sangat berpotensi menghantam Bumi 5 Februari 2040 telah melaju dengan cepat, menurut NASA, sebagaimana dilansir Daily Mail.
Asteroid yang diidentifikasi sebagai 20011 AG5 telah menjadi perhatian serius tim ahli dari PBB dan telah membahas berbagai upaya untuk mengalihkan benda berbahaya tersebut.
Mereka mengatakan benda itu dapat menghantam planet kita dengan rasio 625, meskipun sewaktu-waktu dapat berubah.
Jika karang raksasa itu menghantam kota, jelas akan mengakibatkan jutaan korban jiwa.
Asteroid yang telah menyapu bersih dinosaurus 65 juta tahun lalu memiliki luas sekitar 9 mil, sebanding dengan luas 2011 AG5
Para ilmuwan belum mampu bekerja lebih banyak lewat besar ukurannya karena mereka hanya mampu mengamati setengah orbit.
Namun antara 2013 dan 2016 mereka akan dapat memantau dari daratan dan akan membuat penilaian yang lebih terperinci.
Asteroid yang diidentifikasi sebagai 20011 AG5 telah menjadi perhatian serius tim ahli dari PBB dan telah membahas berbagai upaya untuk mengalihkan benda berbahaya tersebut.
Mereka mengatakan benda itu dapat menghantam planet kita dengan rasio 625, meskipun sewaktu-waktu dapat berubah.
Jika karang raksasa itu menghantam kota, jelas akan mengakibatkan jutaan korban jiwa.
Asteroid yang telah menyapu bersih dinosaurus 65 juta tahun lalu memiliki luas sekitar 9 mil, sebanding dengan luas 2011 AG5
Para ilmuwan belum mampu bekerja lebih banyak lewat besar ukurannya karena mereka hanya mampu mengamati setengah orbit.
Namun antara 2013 dan 2016 mereka akan dapat memantau dari daratan dan akan membuat penilaian yang lebih terperinci.
Pada 2023 batu angkasa itu akan membuat satu ‘lintasan lubang kunci’ Bumi, yang merupakan wilayah lintasan orbit sebelum benda tersebut menghantam planet kita.
Menurut Laboratorium Jet Propulsion NASA, benda ini akan berada pada 0,02 astronomical unit dari planet kita atau sekitar 1,86 juta mil.
Menurut NASA, salah satu cara untuk membelokkannya harus dilakukan penggalian ke dalam batu karang tersebut dan dengan menggunakan ekstra gravitasi--pesawat akan menggerakkannya untuk mengarahkan asteroid itu menjauh lebih dari jutaan tahun cahaya.
Selain itu, senjata nuklir juga dibahas untuk mengatasi dampak asteroid tersebut.
Terdapat sekitar 19.000 asteroid dengan ukuran menengah yang berjarak sekitar 120 juta mil dari Bumi, menurut penelitian terbaru NASA.
Saat ini sebagian besar perhatian dunia hanya tertuju pada asteroid Aphophis, benda angkasa yang memiliki ukuran dua setengah lapangan sepak bola dan diprediksi melintasi Bumi pada 2036.
Jika perkiraan ini benar, benda ini akan berada pada sekitar 18.300 mil dari permukaan Bumi dan akan dapat dilihat di sebagian Eropa, Afrika dan Asia.
Dalam beberapa tahun terakhir, bukan hanya asteroid yang menjadi ancaman Bumi—sejumlah sampah satelit yang jatuh juga telah mengakibatkan masalah besar. (Erabaru/DM/sua)
Menurut Laboratorium Jet Propulsion NASA, benda ini akan berada pada 0,02 astronomical unit dari planet kita atau sekitar 1,86 juta mil.
Menurut NASA, salah satu cara untuk membelokkannya harus dilakukan penggalian ke dalam batu karang tersebut dan dengan menggunakan ekstra gravitasi--pesawat akan menggerakkannya untuk mengarahkan asteroid itu menjauh lebih dari jutaan tahun cahaya.
Selain itu, senjata nuklir juga dibahas untuk mengatasi dampak asteroid tersebut.
Terdapat sekitar 19.000 asteroid dengan ukuran menengah yang berjarak sekitar 120 juta mil dari Bumi, menurut penelitian terbaru NASA.
Saat ini sebagian besar perhatian dunia hanya tertuju pada asteroid Aphophis, benda angkasa yang memiliki ukuran dua setengah lapangan sepak bola dan diprediksi melintasi Bumi pada 2036.
Jika perkiraan ini benar, benda ini akan berada pada sekitar 18.300 mil dari permukaan Bumi dan akan dapat dilihat di sebagian Eropa, Afrika dan Asia.
Dalam beberapa tahun terakhir, bukan hanya asteroid yang menjadi ancaman Bumi—sejumlah sampah satelit yang jatuh juga telah mengakibatkan masalah besar. (Erabaru/DM/sua)
Sumber: http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/29636-armageddon-2040-ancaman-asteroid-terhadap-kelangsungan-kehidupan-di-bumi