Pesawat Aviatr terlihat layaknya pesawat yang terbang diatas Afghanistan—namun wahana bernilai ratusan juta dolar ini dirancang untuk misi yang akan diterbangkan ke Bulan Saturnus, Titan.
Aviatr dibuat untuk mengambil gambar 3 dimensi permukaan Titan, guna membantu para ilmuwan membangun sebuah gambaran geologi planet tersebut.
Aviatr dibuat untuk mengambil gambar 3 dimensi permukaan Titan, guna membantu para ilmuwan membangun sebuah gambaran geologi planet tersebut.
Di akhir misinya, pesawat 120 kg ini akan mendarat ke permukaan dan berusaha melakukan pendaratan di bukit pasir Titan.
Para ilmuwan meyakini bahwa Titan cocok untuk pesawat seberat ini—gravitasi bulan ini relatif rendah, namun memiliki atmosfir tebal, yang berarti pesawat berat seperti Aviatr dapat mengudara lebih lama.
Bulan ini diselimuti awan tebal dan ilmuwan tertarik dengan apa yang terletak di bawahnya.
Tidak seperti balon—metode samaran ditawarkan dalam misi Titan ini.
Aviatr akan memungkinan para ilmuwan secara tepat mengontrol ketinggian
dan membangun sebuah pustaka gambar 3D dari permukaan dan cuaca Titan.
Titan lebih besar dari bulan kita dan Merkurius. Suhu permukaan Titan sekitar -178 derajat celcius.
Aviatr jauh lebih gesit dibandingkan dengan balon, dan akan menggunakan
pembangkit bertenaga plutonium untuk tetap berada di sisi Titan guna
mengambil lebih banyak gambar.
Pesawat ini akan melakukan terbang layang untuk menghemat energi setiap
kali mengirim gambar ke Bumi. “Seperti layaknya pesawat di Bumi, wahana
ini dilengkapi ‘safe mode’ yang memungkinkan tetap stabil di atmosfir
Titan bila diperlukan dan memastikan untuk tidak bergerak apabila link
komunikasi pecah.
Jason barnes, seorang ilmuwan pada Universitas Idaho yang telah merancang konsep ini bersama 30 tim.
Ia yakin pesawat ini adalah cara terbaik untuk menjelajahi atmosfir tebal Titan. (Erabaru /DM/sua)
Sumber: http://erabaru.net/iptek/81-antariksa-astronomi/29062-pesawat-penjelajah-planet-misterius-titan