Diberdayakan oleh Blogger.
 

Pesawat Tanpa Awak Generasi II Siap Diluncurkan

Comments
AS pernah mendemonstrasikan kehebatan pesawat tanpa awak pada 2011 yang membuat ketenarannya semakin bertambah. Salah satu keistimewaannya yang terbaru adalah sifat kontinuitasnya, yakni sebuah pesawat tanpa awak atau satelit yang dapat secara terus-menerus mengamati sasaran hingga terjadinya suatu peristiwa penting.

Hal ini benar-benar merupakan sebuah era baru bagi pihak militer. Dewasa ini, yang dibutuhkan oleh para komandan adalah sebuah senjata yang mungil dan bisa dikendalikan dari jarak jauh, serta lebih canggih.

Majalah mingguan Times melaporkan bahwa AS terus menerus memperbanyak pesawat andalan Predators MQ-1 dan Grim Reaper (Dewa Kematian) MQ-9 dari skuadron pesawat tanpa awak. Walaupun senjata-senjata tersebut membutuhkan para pekerja di darat yang terbentuk dari 180 personil untuk menguasai penerbangan dan mengendalikan peralatan sensor, menganalisa data-data yang terkumpul, serta bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan pesawat, namun pesawat tanpa awak tidak sama dengan manusia. Senjata-senjata itu sendiri tidak membutuhkan waktu tidur.

Diperkirakan AS memiliki 7.000 buah pesawat tanpa awak, waktu penerbangannya sudah melampaui pesawat tempur berawak. Dewasa ini terdapat banyak pilot yang menerima pelatihan untuk pengendalikan pesawat tanpa awak dan bukannya pelatihan untuk menerbangkan pesawat.
Menumpas Teroris

Persenjataan AS berubah menjadi begitu mungil dan mematikan, bahkan sama sekali tidak membutuhkan Angkatan Darat AS - pada kenyataannya tidak membutuhkan angkatan bersenjata apapun - sudah bisa menerjunkan mereka ke dalam medan pertempuran atau mempergunakan mereka.

Dulu, CIA hanya sebatas menggunakan pistol berkaliber besar dan bom cerutu, sedangkan sekarang mereka menggunakan pesawat tanpa awak, serta tidak terlalu merahasiakan hal tersebut. Dalam keadaan yang hampir tidak diketahui oleh publik, dan dalam batas pengawasan terendah dari parlemen, para pejuang siluman (tersembunyi) tersebut semenjak insiden WTC 11 September, telah membinasakan kurang lebih 2.000 orang yang bersembunyi di berbagai tempat di dunia yang telah dipastikan sebagai teroris. Angka tersebut tahun ini bisa saja terus bertambah.

Pihak militer menginginkan lebih banyak lagi pesawat tanpa awak, agar dapat mengunci erat-erat para teroris, serta memuat lebih banyak lagi beban secara efektif, itulah spionase (mata-mata) paling ulung produk buatan AS - walaupun terkadang secara kebetulan bisa disergap dan ditangkap di Iran, atau hancur ketika mendarat di pangkalan rahasia.  

Meskipun pesawat tanpa awak tersebut relatif lebih ekonomis jika dibandingkan dengan pesawat jet tempur, tetapi juga lebih mudah terkena serangan. Pesawat tanpa awak Grim Reape  jenis terbaru ini, menghabiskan dana 8 juta dollar AS, tetapi pesawat tersebut bisa ditembak jatuh oleh sebuah internet pertahanan udara yang lumayan bagus, atau bisa dilumpuhkan dengan cara mengganggu sistem pengendalian komputernya. Keunggulan AS dalam teknik semacam ini sedang melemah.
Pesawat Tanpa Awak 2012

Karena itu, para ilmuwan dan insinyur di berbagai lembaga penelitian dalam negeri AS sedang sibuk menciptakan teknologi pesawat tanpa awak generasi ke-2, dengan penambahan beban efektif, memperkuat sifat siluman mereka dan lain sebagainya. Lapisan penyerap gelombang radar yang lebih efektif serta daya pertahanan elektronik yang sudah dimodifikasi, hal tersebut akan meningkatkan prosentase keberhasilan pesawat tanpa awak edisi baru ini dalam melintasi teritorial udara musuh.

Mesin penggerak juga tampak lebih canggih agar pesawat tanpa awak bisa terbang lebih cepat dengan beban efektif lebih besar. Pesawat tanpa awak Predators dan - Avenger (Pembalas) bermesin jet. Pada pesawat tanpa awak generasi ke-2 ini, kecepatan terbangnya dapat mencapai 800 km/jam, satu kali lipat lebih cepat daripada pesawat tanpa awak Grim Reaper dengan  penggerak model baling-baling dewasa ini.   

Selain itu, sensor pengintai pesawat tanpa awak generasi ke-2 juga bisa mengambil gambar dengan lebih jelas, serta menyortir lebih dulu data-data berjumlah besar sebelum informasi tersebut dikirimkan kembali.

Saluran frekuensi yang lebih lebar akan memperkuat hubungan antara pesawat dan para pengendali yang berada di darat dengan lebih efektif dan lebih aman, juga karena hal tersebut bisa membuat keputusan yang lebih menguntungkan.

Pesawat tanpa awak Avenger bisa membawa bom seberat 2.000 pon (sekitar 900 kg), empat kali dari berat yang bisa dibawa oleh Grim Reaper. Rudal yang baru akan dilengkapi dengan IMU (Inertial Measurement Unit), agar dapat menyerang obyek yang berada di belakang pesawat. Pesawat-pesawat tanpa awak itu akan dilengkapi dengan radar dan pengambilan gambar laser baru guna meningkatkan akurasi saat menyerang.  (The Epoch Times/sud)

Sumber: http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/29355-pesawat-tanpa-awak-generasi-ii-siap-diluncurkan

 
Kyd The Phantom © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

Kyd The Phantom Will Never Be Discovered