Pada saat musim semi di waktu perang, raja Huan dari negara Qi menyerang negara Lu dan berhasil menaklukkan dan mengalahkan negara Lu.
Hampir seluruh wilayah negara tersebut sudah dikuasai raja Huan, prajurit dari negara Wei yang datang untuk membantu juga berhasil dikalahkan.
Negara Lu bergegas meminta bantuan negara Jin, berharap mereka tiga negara bersatu dapat mengalahkan negara Qi.
Pasukan Jin dengan semangat bergerak dalam ribuan mil dengan 800 prajurit yang menunggang kuda datang ke tempat pertemuan kedua negara Lu & Wei.
Sedangkan, jenderal Qi semua bersemangat karena telah menang perang, sama sekali tidak memperdulikan bala bantuan dari negara Jin, mereka pada malam hari sengaja datang ke kamp negara Jin, memporak poranda dan merebut sebuah kereta perang, mempermainkan prajurit Jin dan menjatuhkan semangat dan moral mereka.
Raja Huan melihat para jendrealnya demikian heroik, semangat dan berpengalaman, dan sadar tak terkalahkan, tidak peduli dengan rencana koalisi tiga negara musuh.
Ketika keesokan harinya, koalisi dari ketiga negara telah waspada dan bersiap-siap untuk bertempur, sedangkan negara Qi masih santai, barisan tempur masih belum diatur. Tetapi Raja Huan bersikap tidak peduli, serta dengan angkuh dan sombong berkata dalam satu setengah jam akan mengalahkan pasukan koalisi.
Para jenderal yang berada disampingnya menghimbaunya, “Barisan tempur kita belum diatur, tolong kasih waktu sedikit untuk memulai pertempuran ini.” Tetapi raja Huan sama sekali tidak peduli, serta berkata, “Apa yang kalian takutkan? Mereka semua hanya prajurit yang kalah perang.”
Akhirnya, karena kurang persiapan, seluruh prajurit Qi telah habis dimusnahkan. Peristiwa ini menyebabkan kekalahan besar bagi negara Qi.
Karena raja Huan yang sombong dan meremehkan, menyebabkan kegagalan yang drastis. Manusia selalu karena sudah dapat memanjat lebih tinggi, selalu beranggapan lebih unggul dari orang lain, mereka lupa bahkan ada gunung yang lebih tinggi lagi.
Ketika orang lain berdiri di tempat yang lebih tinggi memandang Anda, Anda hanyalah sebuah benda kecil didepan matanya. Orang yang bersifat angkuh, selalu akan mengakibatnya kegagalan. Sehingga ada pepatah mengatakan “Prajurit yang angkuh pasti akan kalah perang.” (hui/asr)
Hampir seluruh wilayah negara tersebut sudah dikuasai raja Huan, prajurit dari negara Wei yang datang untuk membantu juga berhasil dikalahkan.
Negara Lu bergegas meminta bantuan negara Jin, berharap mereka tiga negara bersatu dapat mengalahkan negara Qi.
Pasukan Jin dengan semangat bergerak dalam ribuan mil dengan 800 prajurit yang menunggang kuda datang ke tempat pertemuan kedua negara Lu & Wei.
Sedangkan, jenderal Qi semua bersemangat karena telah menang perang, sama sekali tidak memperdulikan bala bantuan dari negara Jin, mereka pada malam hari sengaja datang ke kamp negara Jin, memporak poranda dan merebut sebuah kereta perang, mempermainkan prajurit Jin dan menjatuhkan semangat dan moral mereka.
Raja Huan melihat para jendrealnya demikian heroik, semangat dan berpengalaman, dan sadar tak terkalahkan, tidak peduli dengan rencana koalisi tiga negara musuh.
Ketika keesokan harinya, koalisi dari ketiga negara telah waspada dan bersiap-siap untuk bertempur, sedangkan negara Qi masih santai, barisan tempur masih belum diatur. Tetapi Raja Huan bersikap tidak peduli, serta dengan angkuh dan sombong berkata dalam satu setengah jam akan mengalahkan pasukan koalisi.
Para jenderal yang berada disampingnya menghimbaunya, “Barisan tempur kita belum diatur, tolong kasih waktu sedikit untuk memulai pertempuran ini.” Tetapi raja Huan sama sekali tidak peduli, serta berkata, “Apa yang kalian takutkan? Mereka semua hanya prajurit yang kalah perang.”
Akhirnya, karena kurang persiapan, seluruh prajurit Qi telah habis dimusnahkan. Peristiwa ini menyebabkan kekalahan besar bagi negara Qi.
Karena raja Huan yang sombong dan meremehkan, menyebabkan kegagalan yang drastis. Manusia selalu karena sudah dapat memanjat lebih tinggi, selalu beranggapan lebih unggul dari orang lain, mereka lupa bahkan ada gunung yang lebih tinggi lagi.
Ketika orang lain berdiri di tempat yang lebih tinggi memandang Anda, Anda hanyalah sebuah benda kecil didepan matanya. Orang yang bersifat angkuh, selalu akan mengakibatnya kegagalan. Sehingga ada pepatah mengatakan “Prajurit yang angkuh pasti akan kalah perang.” (hui/asr)
Sumber: http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/30344-prajurit-angkuh-kalah-perang